Pengukuran kelerengan dengan klinometer
dengan 2 komentar
Kemiringan adalah sudut vertikal yang menggambarkan besarnya lereng.
Sebagaimana sudah dijelaskan di muka, besarnya kemiringan ini penting
untuk diukur sehubungan dengan penentuan jarak datar. Alat yang umumnya
digunakan di bidang kehutanan untuk mengukur kelerengan adalah
Clinometer. Kata “clin” pada clinometer berasal dari kata “incline”
(lereng, tanjakan).
Dalam alat ini ada roda yang berputar bebas dan mempunyai dua skala
yang berbeda. Skala pada sebelah kanan menunjukkan satuan pengukuran
sudut vertikal dalam %, sedang sebelah kiri mencantumkan satuan sudut
dalam derajat. Sudut di atas bidang horizontal diberi tanda + , sedang
sudut dibawah bidang tersebut diberi tanda – . Pemberian tanda ini
merupakan hal penting yang seringkali dilupakan oleh para pengukur
pemula.
Satuan sudut vertikal dalam % menggambarkan perbandingan antara jarak
vertikal (beda tinggi) dengan jarak datar dalam persen. Contohnya
kemiringan 24% berarti perbandingan antara jarak vertikal dengan jarak
datar adalah 0.24 . Kalau jarak datar diketahui 100 m, maka beda
tingginya 24 m. Sebagaimana derajat, semakin besar persen kemiringan
suatu lereng maka semakin curam lerengnya.
Cara menggunakan clinometer adalah dengan dua mata terbuka. Satu mata
melihat ke lensa, sedang mata yang lain melihat ke obyek yang dibidik.
Otak kita akan menggabungkan skala pada lensa dengan obyek yang dibidik.
Sebagai mana pengukuran jarak, kemiringan harus diukur pada tinggi yang
sama.