This is default featured post 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Minggu, 13 Mei 2012
Definisi GIS yang beragam
Gratis tutorial Arcview untuk pengolahan SDA
Gratis tutorial Arcview untuk pengolahan SDA
Sebenarnya tutorial ini dibuat dalam bentuk buku yang ada bonus cd-nya kebetulan kemarin iseng utak-atik google, penulis menemukan buku ini dalam bentuk lunaknya dan harap maklum bonus cd-nya tidak tersedia dalam paket download-an.
Buku ini dibagi menjadi 5 bagian dan masih berbahasa Indonesia, link-nya di bawah :
Download Peta Moratorium – SK. 323/Menhut-II/2011
Download Peta Moratorium – SK. 323/Menhut-II/2011
Download SK 323/Menhut-II/2011
Download Peta Lampiran SK 323/Menhut-II/2011
Pengukuran kelerengan dengan klinometer
Pengukuran kelerengan dengan klinometer
Mengukur jarak lapang, datar dan vertikal
Mengukur jarak lapang, datar dan vertikal
Salah satu variabel yang diukur dalam pengukuran lapangan adalah jarak antar 2 titik. Di lapangan, jarak dapat diukur dengan berbagai alat. Semua jarak yang diukur di lapang disebut dengan jarak lapang. Jarak lapang dapat disebut sebagai jarak antar 2 titik yang mengikuti bentuk permukaan bumi. Jarak ini harus diukur pada tinggi yang sama, misalnya setinggi pinggang.Dalam pengolahan data, jarak lapang harus diubah menjadi jarak datar dan jarak vertikal. Jarak datar antara dua titik dapat didefinisikan sebagai jarak antar proyeksi kedua titik tersebut di bidang datar, dengan demikian semakin curam posisi lapang semakin pendek jarak datarnya. Jarak datar ini yang digunakan dalam penggambaran di peta. Jarak vertikal antar dua titik adalah jarak dari sebuah titik ke bidang datar yang melewati titik lainnya. Jarak vertikal ini umumnya disebut dengan beda tinggi antar dua titik. Perhatikan gambar sederhana di atas, untuk memahami jarak lapang (JL), jarak datar (JD) dan jarak vertikal (JV).
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur jarak yang umum digunakan adalah pita ukur. Pita ukur untuk keperluan pengukuran yang cermat terbuat dari logam. Tetapi karena alat ini berat, orang lebih menyukai pita ukur yang terbuat dari plastik karena lebih ringan dan mudah dibawa-bawa. Pengukuran batas di hutan-hutan tropika merupakan kerja yang berat, karena itu alat yang digunakan sebaiknya alat yang ringan walaupun ketelitiannya kurang. Perlu diketahui bahwa semua kesalahan akibat pengukuran panjang dan sudut akan dapat dikoreksi, kalau ada titik-titik kontrol yang sudah diketahui kordinatnya.
Seringkali pita ukur mempunyai dua skala, yaitu skala dalam meter dan skala dalam feet. Sebelum pengukuran dimulai harus jelas dahulu mana satuan yang akan digunakan, agar jangan sampai terjadi salah baca satuan. Hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pita ukur adalah pita harus kencang dan pembacaan di mulai dari titik nol.
Untuk mengukur panjang garis di peta kita dapat menggunakan mistar biasa, kalau garisnya lurus. Kalau garisnya berlekuk-lekuk, ada alat berprinsip odometer yang dapat digunakan. Alat ini mempunyai roda kecil di ujungnya untuk menyusuri garis yang diukur. Pada alat tersebut ada mekanis yang menghubungkan putaran roda dengan jarum skala. Jika roda berputar 1 kali berarti ia sudah menempuh jarak sebesar π×diameter roda. Dari banyaknya putaran roda bisa dihitung besarnya jarak garis yang ditempuh.
Kalau jarak lapang diperoleh dari pengukuran, maka jarak datar diperoleh sebagai hasil hitungan. Pengukuran di bidang yang rata, seperti lapangan sepakbola atau rawa-rawa, akan menghasilkan jarak datar yang sama dengan jarak lapang. Tetapi bentuk lapang pada umumnya bergelombang, karena itu jarak datar diperoleh melalui perhitungan. Demikian pula halnya dengan jarak vertikal atau beda tinggi. Ke dua jarak tersebut dapat dihitung kalau jarak lapang dan kemiringan lapangnya diketahui. Kalau kemiringan dari bidang datar diketahui sebesar α0 maka :
Jarak datar = Jarak lapang × Cos α0
Jarak vertikal (Beda Tinggi) = Jarak lapang × Sin α0
Misalnya diketahui dari hasil pengukuran bahwa jarak lapang antar titik A dan B adalah 50 meter, sedang kemiringan AB sebesar 190 , maka
Jarak datar = 50 m × Cos 190 = 47.3 m
Jarak vertikal (Beda Tinggi) = 50 m × Sin 190 = 16.3 m
by : http://kilometer46.wordpress.com